INFONASIONAL.com | Kesehatan - Wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi PKS Khoirudin meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) memaksimalkan fasilitas kesehatan untuk melayani para pasien yang terjangkit demam berdarah dengue (DBD).

“Dinkes DKI tanggap untuk memaksimalkan semua faskes yang ada. Paling tidak, ketika ada warga butuh harus segera ditangani,” ujar Khoirudin dalam keterangannya, Kamis (14/3/2024).

Tercatat saat ini kasus DBD di Jakarta ada 624 kasus dari yang terdata selama rentang waktu satu setengah bulan sejak awal tahun 2024. Menurut Khoirudin, angka dari kasus DBD di Jakarta itu cukup tinggi dan harus segera ditangani serta diantisipasi penularannya.

"Saya mengharapkan komisi E untuk rapat dengan Dinkes DKI Jakarta dan jajarannya. Apasih yang sudah dilakukan, apasih langkah-langkah antisipasinya, lalu langkah darurat apa yang dikerjakan," ucap Khoirudin.

Khoirudin meminta Dinkes DKI untuk dapat mengerahkan kader juru pemantau jentik (Jumantik) di setiap wilayah agar mengecek setiap rumah warga secara berkala guna memastikan tidak ada tempat nyamuk berkembangbiak. Menurut dia, pemantauan jentik secara berkala dinilai mampu menekan angka penyebarluasan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang saat ini sedang melonjak pesat.

“Di samping itu juga follow up dari apa yang mereka temukan di lapangan, agar pemberantasan sarang nyamuk bisa optimal,” ujar Khoirudin.

Sebelumnya, sebanyak 627 kasus DBD terjadi pada usia bayi di bawah lima tahun (balita) hingga dewasa di wilayah Jakarta. Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, sejumlah kasus DBD itu tercatat sejak awal Januari hingga 19 Februari 2024.

"Hingga 19 Februari 2024, itu tercatat ada 627 kasus (DBD)," ujar Ani dalam keterangannya, Kamis (29/2/2024).

Berdasarkan tren data kasus mingguan tahun 2024, tercatat kasus DBD di Jakarta terjadi peningkatan dibandingkan sejak minggu awal Januari. Data kasus menunjukkan peningkatan yang tajam kasus DBD di Ibu Kota terjadi minggu kelima tahun 2024 atau awal Februari 2024.

"Kami terus memantau perkembangan kasus DBD di setiap wilayah Jakarta. Sejauh ini, tidak tercatat kematian atas kasus tersebut,” tutur Ani.

Ani mengimbau kepada masyarakat Jakarta untuk melakukan langkah pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di sekitar rumah atau lingkungan tempat tinggal masing-masing.

"Lakukan 3M yakni menguras, menutup, dan mendaur ulang. Serta melakukan kegiatan lain yang mencegah perkembangbiakan dan gigitan nyamuk Aedes aegypti,” ucap Ani.