INFONASIONAL.com | Kesehatan - Muncul lagi subvarian Omicron bernama HV.1 dan JN.1. Subvarian HV.1 dilaporkan telah menjadi strain dominan di Amerika Serikat (AS). Sementara JN.1, keturunan subvarian Omicron Pirola, baru-baru ini ditemukan di 12 negara, termasuk Inggris, AS, Islandia, Portugal, dan Spanyol.


Selain demam, gejala dari dua subvarian Omicron baru ini juga berbeda dari sebelumnya. Omicron HV.1 dan JN.1 bisa memunculkan gejala pada lidah di sebagian orang atau disebut COVID Tongue. Banyak pasien terpapar mengaku tampilan lidah mereka terlihat tidak normal.

Adapun gejala pada lidah terkait COVID-19 (COVID Tongue) ditandai dengan pembengkakan atau peradangan pasca terinfeksi COVID-19. Beberapa pasien mungkin juga menyadari bahwa lidah mereka tampak lebih putih dan tidak merata dari biasanya.

Selain gejala tersebut, beberapa pasien juga mengalami gejala lain seperti kemerahan berlebihan, sensasi terbakar, mati rasa, pada tingkat tertentu di lidah.

"Banyak yang kehilangan selera dan mengalami mati rasa pada tingkat tertentu," ucap dr Johannes Uys dari Broadgate General Practice, dikutip dari Express, Kamis (16/11/2023).

Terkadang, benjolan atau sariawan juga bisa muncul pada pasien yang terpapar. Kemunculan sariawan ini biasanya perlu ditangani dengan obat-obatan agar membaik.

Di sisi lain, meningkatnya keluhan pada lidah pengidap COVID juga diungkapkan studi Zoe Covid. Mereka mengungkapkan belakangan ini ada cukup banyak pasien COVID-19 yang menyatakan lidah mereka tampak tidak normal.

Menurut dr Uys, ada beberapa faktor yang dapat membuat sebagian pengidap COVID-19 mengalami gejala tersebut. Salah satunya karena respons imun pasien terhadap virus SARS-CoV-2.

Faktor lainnya, mungkin dipengaruhi oleh besarnya jumlah reseptor ACE pada mulut pengidap. Gejala pada lidah terkait COVID muncul karena jumlah virus SARS-CoV-2 yang menempel di reseptor-reseptor tersebut cukup tinggi.

Orang-orang yang mengalami gejala ini sangat dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter. Hal ini dikarenakan pasien memerlukan obat tambahan untuk mengobati atau meringankan keluhan bengkak hingga radang pada lidah.

Dr Uys menyebut gejala di lidah lebih banyak ditemukan pada kasus COVID-19 yang disebabkan varian Pirola. Sebab, varian tersebut memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk memicu peradangan pada kulit dan mulut.