Infonasional.com | Riau - Resah ada kendala dalam ganti rugi jalan Tol Pekanbaru Rengat, pemilik lahan Eks Gabungan Koperasi Pegawai Negeri (GKPN) 3 gelar rapat konsolidasi.Hasil rapat menyimpulkan ada Mafia Tanah yang menggangu prosesi pencairan dan pembagian ganti rugi akibat pembangunan tol.

"Kami sudah tau sejak lama. Sebelum ada isu ganti rugi tol, tanah kami di Eks GKPN 3 ini udah di ganggu orang. Ada yg menyerobot. Pak Lubis ketua kami kena serangan fisik. Jembatan beliau dirusak. Ini jelas ada mafia tanah. Apolagi ini mau ganti rugi dalam jumlah besar," ujar Elvis salah satu pejuang GKPN Rabu (24/4).

Lubis dalam kesempatan pertemuan yang berlangsung di Asrama Mahasiswa Sakai Jl taman karya panam itu menghitung dana Ganti Rugi mencapai ratusan milyar.

"Aku hitung ratusan milyar, apalagi yang dipinggir jalan. Ganti rugi bisa 1 juta lebih permeter. Uang sebanyak itu bisa membuka kemungkinan yang membuat kami makin resah, " ujar pegawai Rumah Sakit Jiwa Tampan.

Terpisah pakar lingkungan hidup Dr.Elviriadi menyatakan jelas ini ada sesuatu yang tak beres.

"Hati hati, jelas ini ada permainan. Jika pihak lawan GKPN 3 ini adalah aparat desa, maka surat yang diteken dari bawah, mulai RT sampai camat berupa SKGR akan sulit ditolak Kantor Pertanahan Kampar. Apalagi bila uang yang beredar tak bernomor seri. Harus ada langkah cepat dan tegas. Jangan menunggu dan pasif, " pinta putra Meranti.

Untuk itu, rapat konsolidasi GKPN Unit 3 sepakat akan menggeruduk Kantor Kanwil BPN Riau jalan Pepaya Pekanbaru. Apalagi dalam rapat turut dihadiri aktivis mahasiswa yang siap menurunkan ratusan mahasiswa memback up orang orang tua pemilik lahan GKPN 3.

"Kita akan kepung fan geruduk Kanwil BPN Riau. Jangan sampai tarik ulur dan tak jelas gini. Tanggung jawab kami sebagai generasi muda mengawal keadilan dan melawan mafia tanah. Tunggulah yaa, " pekik Shabrie Aktivis Mahasiswa dengan nada geram memuncak.