INFONASIONAL.com | Internasional - Presiden Amerika Serikat Joe Biden meminta kelompok Hamas untuk menerima kesepakatan gencatan senjata di Gaza menjelang bulan suci Ramadan. Sementara Hamas memperingatkan pembicaraan mengenai gencatan senjata dan pembebasan sandera tidak dapat dilanjutkan "tanpa batas waktu".

Biden mengingatkan Hamas untuk menyetujui gencatan senjata di Gaza menjelang bulan Ramadan, yang akan dimulai awal minggu depan. Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga telah mendesak Hamas untuk menerima "gencatan senjata segera".

"Saat ini hal ini berada di tangan Hamas," kata Biden kepada wartawan pada Selasa (5/3) waktu setempat, seperti dikutip dari kantor berita AFP, Rabu (6/3/2024).

"Harus ada gencatan senjata karena Ramadan - jika kita menghadapi keadaan di mana hal ini berlanjut hingga Ramadan, Israel dan Yerusalem bisa menjadi sangat, sangat berbahaya," imbuhnya.

Dia tidak menjelaskan lebih lanjut, namun pemerintah Amerika Serikat pekan lalu telah mendesak Israel untuk mengizinkan umat Islam beribadah di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem selama bulan Ramadan.

Pemerintah Israel kemudian mengatakan akan mengizinkan umat Muslim mengakses Al-Aqsa selama Ramadan "dalam jumlah yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya".

Ketika kelaparan mengancam warga Gaza, pesawat-pesawat AS dan Yordania pada Selasa (5/3) waktu setempat, kembali mengirimkan bantuan makanan ke wilayah Gaza yang terkepung dan berpenduduk 2,4 juta orang, dalam operasi gabungan dengan Mesir dan Prancis.

Sebelumnya, Wakil Presiden AS Kamala Harris telah menyatakan "keprihatinan mendalam mengenai kondisi kemanusiaan di Gaza".

Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah melaporkan anak-anak meninggal karena kelaparan di dua rumah sakit di Gaza utara.

Utusan Hamas dan Amerika Serikat telah bertemu dengan mediator Qatar dan Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata selama enam minggu, pertukaran puluhan sandera yang tersisa dengan ratusan tahanan Palestina, dan aliran bantuan ke Gaza. Perundingan tersebut masih terus berlangsung.