Infonasional.com | Kesehatan - Pengelola Pasar Santa bakal menelusuri asal muasal beberapa produk makanan yang dinyatakan positif mengandung zat berbahaya oleh Balai Besar POM (BBPOM) di Jakarta.

“Nanti kami berkoordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Selatan untuk menelusuri dari mana para pedagang dapat produk itu,” ujar Kepala Pasar Santa Fritz Ondoy Sinaga, Selasa (2/4/2024).

Fritz mengatakan, penelusuran perlu dilakukan supaya bahan pangan yang mengandung zat berbahaya tak lagi beredar di wilayahnya.

Selain itu, penelusuran ini sekaligus merupakan komitmen pihak pasar untuk senantiasa memastikan kualitas produk yang dijual.

“Supaya bisa direm peredarannya, makanya perlu dicari tahu dari mana produk tahu, mi kuning, dan pacar cina itu berasal,” tutur dia.

Selain mencari siapa produsen bahan makanan tersebut, Fritz mengaku, pihaknya telah membagikan surat edaran kepada 1.150 pedagang. Surat edaran itu dimaksudkan supaya pedagang lebih hati-hati saat mengambil produk makanan untuk dijual kembali di Pasar Santa. Sebab, tak sedikit pedagang yang mengambil barang dagangannya dari pasar lain.

“Sebagian produk yang dijual di sini tak didapatkan langsung dari distributor, melainkan dari pasar yang lebih besar. Jadi kami meminta kepada para pedagang untuk berhati-hati. Jangan sampai kejadian serupa terulang,” ucap dia.

Terlebih, temuan bahan pangan yang mengandung zat berbahaya merupakan yang pertama sejak beberapa tahun terakhir. Maka dari itu, Fritz berharap tidak ada lagi pedagang yang kecolongan.

“Sejak 2017 tidak pernah ditemukan makanan yang mengandung zat berbahaya. Baru kali ini. Makanya kami akan lakukan pengawasan ketat selama sepekan ke depan untuk memastikan kualitas barang dagangan di Pasar Santa,” imbuh dia.

Sebagai informasi Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan bersama Balai Besar POM (BBPOM) di Jakarta melakukan sidak di Pasar Santa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, kemarin, Senin (1/4/2024).

Total ada 20 sampel makanan yang diambil secara acak dan lima sampel makanan di antaranya positif mengandung zat berbahaya. Salah satu sampel makanan yang dinyatakan positif mengandung zat berbahaya adalah produk tahu. Total ada tiga jenis sampel tahu yang positif mengandung formalin, yakni tahu putih berukuran besar, tahu putih berukuran kecil, dan tahu kuning berukuran kecil dengan berat total 10 kilogram. Kemudian, produk lainnya yang mengandung zat berbahaya adalah mi kuning dan pacar cina. Mi kuning seberat lima kilogram dinyatakan positif mengandung formalin dan pacar cina seberat 1,5 kilogram terbukti mengandung pewarna tekstil. Seluruh produk makanan yang positif mengandung zat berbahaya kemudian langsung dihancurkan saat itu juga supaya tak dijajakan kembali di etalase pedagang.