Demonstrasi di Depan Gedung Kementerian Ketenagakerjaan RI: Ketua Umum GPMR Indonesia Masuki Surat Laporan Dugaan Tidak Adanya Pertanggungjawaban PT Indah Kiat Pulp & Perawang atas Meninggalnya Karyawati

Infonasional.com| Jakarta - Hari ini Rabu (12/6), Ketua Umum Gerakan Pemuda Mahasiswa Riau (GPMR) Indonesia, Rahmat Pratama, resmi memasukkan surat laporan terkait dugaan tidak adanya pertanggungjawaban dari PT Indah Kiat Pulp & Perawang. Laporan ini menyusul insiden tragis meninggalnya seorang karyawati di tempat kerja pada 31 Mei 2024 di Kabupaten Siak, Provinsi Riau.

Aksi demonstrasi yang berlangsung di depan Gedung Kementerian Ketenagakerjaan RI tersebut diikuti oleh sejumlah mahasiswa dan aktivis. Mereka menuntut agar pihak kementerian segera mengambil tindakan tegas terhadap PT Indah Kiat Pulp & Perawang yang diduga lalai dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja karyawannya.

Rahmat Pratama dalam pernyataannya menekankan pentingnya pertanggungjawaban dari pihak perusahaan terhadap insiden yang merenggut nyawa karyawati tersebut. "Kami mendesak Kementerian Ketenagakerjaan untuk segera melakukan investigasi menyeluruh dan memastikan adanya tindakan konkret terhadap pelanggaran yang terjadi," ujarnya.

Para demonstran membawa berbagai spanduk dan poster yang berisi tuntutan keadilan serta peningkatan standar keselamatan kerja di perusahaan tersebut. Mereka juga menyerukan agar pihak yang bersalah diberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Surat laporan yang diserahkan kepada Kementerian Ketenagakerjaan ini berisi berbagai bukti dan saksi terkait insiden tersebut, serta permintaan agar dilakukan audit keselamatan dan kesehatan kerja di PT Indah Kiat Pulp & Perawang. 

"Ini bukan hanya soal satu nyawa yang hilang, tapi juga soal keselamatan dan kesejahteraan seluruh pekerja di perusahaan tersebut. GPMR akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas," tegas Rahmat Pratama.

Hingga berita ini diturunkan, pihak PT Indah Kiat Pulp & Perawang belum memberikan tanggapan resmi terkait laporan dan tuntutan tersebut. Kami akan terus memantau perkembangan kasus ini dan memberikan informasi terkini kepada pembaca.