Dr Bahri S.Stp.,M.Si Harapan Baru Daerah Muna Barat, Warga Siap Memilih Pemimpin Visioner di Pilkada.

Dr Bahri S.Stp.,M.Si Harapan Baru Daerah Muna Barat, Warga Siap Memilih Pemimpin Visioner di Pilkada.

Smallest Font
Largest Font

Infonasional.com| Jakarta- Jumlah kabupaten dan kota di Indonesia di tahun 2024 berjumlah 514 daerah tingkat dua, yang terdiri dari 416 kabupaten dan 98 kota yang akan menggelar Pemilihan Kepala Daerah Serentak nantinya.

Pemilihan Kepala Daerah Menjadi salah satu Instrumen penting dalam asas demokrasi guna menentukan Arah pembangunan yang sustainable development dalam Daerah.

Dalam mewujudkan Good Governance tentu arah yang harus kita tuju pada sosok pemimpin yang memiliki Track record, Record of ideas, Record of works sebagai pemimpin Ideal untuk Daerah Otonomi Baru seperti Muna Barat.Minggu(26/05/2024)

Muna Barat dengan komposisi masyarakat yang heterogen yang di dukung dengan Sumber Daya Alam yang minim, maka di butuhkan sosok pemimpin yang teruji secara faktual untuk mengelolanya Daerah.

Naturalisasi jiwa kepemimpinan perlu di uji dari berbagai pengalaman dan jam terbang dalam pemerintahan, sehingg yang di butuhkan dari Kandidat Bursa Calon Bupati Muna Barat, bukan kehebatan citra di gitalisasi, tetapi kemampuan dari pengalaman, pengetahuan dan ilmu dalam Kehidupan berbangsa dan bernegara yang perlu menjadi Value para Kandidat tersebut.

Berdasarkan Bursa Calon yang muncul hari ini di muna barat, kita bisa membedah berdasarkan Mermeneutika politik dari masing-masing Basic dan juga pengalaman figur sebagai dasar untuk menentukan Pilihan kedepannya.

Opini Yang terbangun bahwa ada 3 kandidat Calon Bupati di Muna Barat yang akan bertarung di perhelatan Pilkada antara lain Adalah La Ode Darwin, La Ode Muh Amsar, Dan Dr Bahri.

Dari ke tiga figur ini memiliki basic yang berbeda-beda, misal La Ode Darwin adalah seorang Bisnisman yang berawal dari jebolan Sarjana Pertanian dan baru terjun dalam dunia politik sebagai Kandidat Bupati sehingga pengalaman dalam memimpin pemerintah itu belum terjadi.

Begitupun dengan Bursa Calon La Ode Muh Amsar yang bertahun-tahun bekerja di Wilayah perbankkan, artinya jejak beliau lebih Menonjol pada wilayah perbankkan sehingga pengalaman dalam mengelola pemerintahpun belum mumpuni sekalipun LaOde Muh Amsar sendiri jebolan Mahasiswa Fisip S1 dan S2 Kajian Budaya.

Diantara kedua figur tersebut bisa di katakan sebagai pendatang baru dalam pemerintahan sehingga pada wilayah tatakelola pemerintah nantinya perlu adanya pembekalan yang intens dalam mengelola daerah Jika kedua figur tersebut terpilih sebagai Bupati Muna Barat di 2024 nantinya.

Pengamat Politik Muda Didin Alkindi Mengungkapkan "Salah Satu sebab kehancuran Sebuah Negara adalah Pemimpin-Pemimpin organisasi Pemerintahan itu adalah Orang yang tidak memiliki Jiwa Negarawan".

Mahasiswa Pasca Didin Alkindi Menambahkan "Dalam Dunia Politik kita kehilangan satu Instrumen penting yang sangat di butuhkan, sebagaimana ketika Motor yang rusak harus di perbaiki oleh Ahli Mesin, orang yang sakit gigi harus di tangani Oleh Dokter gigi, Ataupun Persoalan Hukum harus di tangani oleh Ahli Hukum, maka seharusnya Politik sebagai Satu Keilmuan yang utuh juga harus di isi oleh Ahli Politik."

Sementara Muna Barat adalah Daerah Otonomi Baru yang memerlukan kepemimpinan yang mumpuni dalam pemerintahan dan kita harapkan bahwa pilkada di Muna Barat tahun 2024 ini bukan bahan uji coba kelayakan seorang Pemimpin bagi para kandidat, tetapi semua harus teruji secara fakta.

Daerah Otonomi Baru (DOB) memiliki tantangan besar dalam hal pembangunan, tata kelola, dan pelayanan publik oleh karena itu, DOB memerlukan pemimpin yang memiliki rekam jejak, rekam gagasan, dan rekam karya yang kuat untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan pembangunan di Daerah Otonomi Baru seperti Muna Barat.

"Muna Barat Itu daerah baru yang membutuhkan pemimpin yang visioner, bukan untuk bahan percobaan untuk mengelola daerah, jadi jika daerah ingin maju maka pastikan daerah Muna Barat kedepan di pimpin oleh orang yang tepat di 2024 Nantinya". Ungkap Alkindi

Sementara tokoh ketiga yang di gadang-gadang akan maju adalah Dr Bahri S.Stp.,M.Si jebolan Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) yang hari ini menjabat Sebagai DitJen Bina Keuangan Daerah di Kementerian Dalam Negeri.

Jabatan mentereng yang di dapatkan oleh Dr Bahri itu tidak lahir dari membolak balikan telapak tangan, tetapi ada proses panjang yang di lalui di mulai dari Kelurahan hingga sampai pada jabatan sekarang.

Berbagai Keunggulan Tentu di miliki oleh Jebolan STPDN antara lain Pemahaman Mendalam tentang Administrasi Publik, Pelatihan Kepemimpinan, Kemampuan Adaptasi dan Multitasking, Jaringan yang Kuat, Kesiapan untuk Menghadapi Tantangan Pemerintahan, Program Magang dan Praktik Lapangan, Kemampuan Manajerial, Komitmen terhadap Pengabdian Masyarakat.

Hal paling sederhana dan ini hanya sebagai sampel perjalanan pengalaman Dr Bahri untuk menguji kemampuan Dr Bahri bisa di lihat Track record, Record of ideas, Record of works selama menjabat sebagai PJ Bupati Muna Barat.

Inovasi yang di tuangkan dalam kebijakan Dr Bahri selama Menjabat Sebagai PJ Bupati Muna Barat Selama 1 tahun 7 Bulan tercatat dalam pena sejarah antara lain: Menata Birokrasi sesuai rekomendasi ASN, meletakan fondasi perkantoran Bumi Praja Laworoku, bangun MPP untuk mempermudah pelayanan Publik, meletakan fondasi pembangunan mesjid agung muna barat.

Tidak sampai di situ saja program-program yang di lakukan oleh Eks PJ Bupati Muna Barat Periode 2022-2023 itu, tambahan program kesehatan gratis bagi masyarakat Muna Barat, Program Jaminan kematian kecelakaan kerja (Kasowoha).

Hingga pemberian Subsidi bagi tukang ojek dan angkutan Umum, pemberian dana tambahan Perdesa 100 juta, program beasiswa bagi mahasiswa Berprestasi, tambahan insentif bagi RT, RW dan kader posyandu, tambahan insentif guru ngaji dan guru non ASN, penambahan TPP bagi ASN, Pemberian Bantuan BLT APBD Di Lima Kelurahan.

Dari ketiga Figur tersebut posisi masyarakat Muna barat sebagai pemeran utama dalam sistem demokrasi tentu berhak menentukan kepada siapa dia akan jatuh hati, apa yang di tanam itulah yang di tuai.

"Waktu Sedetik di TPS nantinya akan menentukan arah Muna Barat 5 (Lima) tahun kedepannya, maka pastikan kita tidak memberikan hak suara dengan kesaksian palsu, tetapi lahir dari Hati Yang murni untuk kemajuan dan kesejahteraan Muna Barat"Tutup Didin Alkindi.

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    4
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow