Luhut Binsar Pandjaitan Mau Suntik Mati PLTU Suralaya, BALHI Dukung Pernyataan Luhut

Di lansir dari media finance.detik.com. pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) terkait rencana pembahasan suntik mati PLTU Suralaya karena menimbulkan banyak polusi mendapat dukungan dari berbagai pihak tidak terkecuali lembaga Banten Antisipator Lingkungan Hidup Indonesia (BALHI).

“Ya itu kita mau rapatin, nanti yang Suralaya itu kan sudah banyak polusinya, sudah lebih 40 tahun ya,” kata Luhut saat ditemui di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (14/08/2024).

Lauhut berharap langkah tersebut mampu mengurangi polusi di DKI Jakarta. Di sisi lain, pemerintahbjuga terus mendorong ekosistem kendaraan hingga kebijakan ganjil genap.

" kalau bisa kita tutup supaya mengurangi polusi Jakarta, di samping tadi mobil EV kita dorong dengan sepedah EV," tuturnya.

Dengan ditutupnya PLTU Suralaya, harapannya kualitas udara Jakarta bisa turun ke bawah level 100. Hal ini tentunya diiringi dengan kebijakan lainnya, seperti penyediaan transportasi massal berbasis listrik.

“Jadi kita Jakarta ini kalau bisa tutup Suralaya, kita berharap bisa turun di bawah 100 indeksnya ini. Apalagi nanti transportasi bus kita ada 5.000 bus yang segera kita mulai masuk secara bertahap, sehingga tidak ada lagi bus yang pakai solar,” ujar Luhut.

Senentara itu, Ketua Umum BALHI, Heri A Syukri mendukung penuh pernyataan LBP selaku Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi terkait Suntik Mati PLTU Suralaya. Senin (19/08/2024).

“Salah satu penyumbang polusi terbesar itu dari pembangkit listrik, dan PLTU suralaya merupakan salah satu pembangkit listrik yang sering menjadi perhatian setiap kali pembahasan polusi”ungkapnya.

Heri berharap semoga pemerintah bisa tegas dan melaksanakan rencana terkait suntik mati PLTU Suralaya.