Panggil Pawang, Ada Masalah Apa di PLTU Suralaya?
CILEGON—Lima puluh lima cerobong PLTU Suralaya begitu tegak kokoh berdiri, seakan tak lekang oleh waktu. Namun pada Jumat (4/7/2024) pagi yang agak mendung, ada pemandangan yang berbeda. Cerobong PLTU Suralaya mengeluarkan asap yang sangat tipis, berbeda sebagaimana biasanya.
Apakah kejadian pada pertengahan tahun 2023 lalu berulang? Di mana sebagian PLTU Suralaya dimatikan yang katanya itu untuk mengurangi polusi di Jakarta?
Dari hasil penelusuran, ternyata daya keluaran PLTU Suralaya hari itu mencapai titik nadir bawah. Bahkan 2 mesin berhenti operasi karena gangguan. Total keluaran daya hanya mencapai kisaran 350MW. Yang menurut ahli pembangkit mitra PLTU, dapat dipastikan PLTU Suralaya saat itu beroperasi hybrid membakar BBM.
"PLTU rasa PLTD," candanya.
*Lalu, Apa yang sedang terjadi?*
Penurunan kemampuan PLTU Suralaya telah terjadi beberapa kali sebelumnya. Biasanya terjadi saat stok batubara menipis. Seperti kejadian awal tahun 2022, saat harga batubara internasional menggila. Yang sudah berhasil diatasi dengan baik.
Namun anehnya, stok gunungan batubara di PLTU Suralaya nampaknya sangat tinggi. Menurut informasi yang dihimpun, saham Batubara PT Indonesia Power, ini merupakan yang tertinggi dalam sejarah PLTU Suralaya.
Apakah ini upaya ekstra yang telah dilakukan untuk menumpuk batubara, bahkan sampai melakukan pembongkaran di dermaga lua. Dan senyatanya sejak awal 2024, dumptruck batubara hilir mudik dari dermaga SPW Bojonegara dan IKPP Merak menuju PLTU. Tentu saja menyisakan ceceran batubara di jalanan dan menambah tebaran debu ke rumah-rumah warga di kampung Pulo Ampel, Salira, Lebak Gede dan Pulorida.
Disisi lain, kondisi mesin juga dalam keadaan prima. Bahkan 2 mesin yang kabarnya berhenti beroperasi juga diakibatkan masalah pembakaran batubara. Dan 4 mesin bermasalah karena gangguan pengisian batubara.
Terkait gangguan pengisian batubara ke boiler PLTU, ada yang menilai justru karena pemblokiran batubara sebagai penyebab melorotnya kemampuan pembangkitan Suralaya.
Lalu apa yang sedang terjadi di PLTU Suralaya? pastinya manajemen sedang menutup-nutupi akar permasalahan. Bahkan menurut sumber orang dalam, sehari sebelumnya, Sidak yang dilakukan juga berakhir adem-ayem, bahkan sempat nyanyi-nyanyi di kantin PLTU. Apakah karena laporan Asal Bapak Senang (ABS) yang disampaikan oleh manajemen PLTU?
Tetapi bisikan-bisikan di tingkat bawah terungkap, mereka sudah berbulan-bulan stres.
"Kami sering salah makan," kata mereka.
*Integritas Proper Emas*
Bagaimana manajemen PLTU Suralaya menutupi permasalahan agar citra selalu positif? Dampaknya adalah pada subsidi listrik. Penggunaan BBM di PLTU yang belum tentu pasti berdampak pada biaya penyediaan listrik.
Diharapkan, PLTU Suralaya sebagai penerima Proper Emas 2 tahun berturut-turut lebih mengedepankan keterbukaan informasi. Sebab tabiat menutupi permasalahan berlawanan dengan prinsip integritas Proper Emas.
Apakah akar permasalahan di Suralaya karena kualitas batubara, atau karena kendala manajemen pengelolaan keandalan peralatan PLTU? Untuk menentukannya, PLN perlu melakukan audit internal secara menyeluruh dan akurat.
*Apa Solusinya, Perlukah Rombak Manajemen?*
Agar proses audit berjalan obyektif dan transparan. Dirut PLN perlu tegas, agar kegemilangan kepemimpinannya tidak terkekang. Langkah pertama adalah merombak kepemimpinan PLTU Suralaya secara total. Bahkan jika perlu sampai manajemen puncak pengelola PLTU di Kantor Pusat Jakarta, dievaluasi ulang.
Dan yang bijak adalah mempertimbangkan penempatan tokoh-tokoh Banten sebagai pengawas di Indonesia Power. Sehingga permasalahan PLTU Suralaya segera tuntas dan proses transisi energi pun dapat berlangsung sesuai komitmen dan berkeadilan.
Karena PLTU Suralaya yang sering diklaim sebagai pemasok listrik utama Jawa adalah ikon kebanggaan Cilegon. Akibatnya, batubara milik Indonesia Power tersebar di wilayah Banten.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow