Cilegon. Dilansir dari mesia Sebarindo.com. Dalam rangka mengatasi peningkatan kasus obesitas dan diabetes di masyarakat, Bidang Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Cilegon memberikan tips bagaimana strategi menjalani diet sehat yang mencakup pemahaman tentang penyimpanan dan pembakaran lemak tubuh.

“Proses pembakaran lemak bukanlah hal yang dapat terjadi secara instan dan membutuhkan pendekatan diet yang tepat.Yang penting juga kita mengatur jadwal makan, seperti penerapan metode puasa intermiten yang terbatas pada periode makan 8 jam dan 16 jam puasa,” jelas Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Cilegon, Rully Kusumawardhani.

Selama bulan puasa menurut dokter gigi itu, masyarakat disarankan untuk menghindari konsumsi minuman berkalori tinggi selama puasa, hal itu supaya dapat memaksimalkan pembakaran lemak.

Selain itu, pilihan makanan saat berbuka puasa dan sahur dianggap krusial. Beliau menyarankan pengurangan asupan gula dan peningkatan konsumsi sayur serta buah.Menghindari makanan berminyak juga dianggap penting untuk mendukung proses diet lanjut dia.

Pada tingkat nasional, Kementerian Kesehatan telah menginisiasi program “Isi Piringku” yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang. Program ini merekomendasikan pembagian porsi makanan menjadi 50 persen sayur dan buah, 25 persen karbohidrat, dan 25 persen protein, sebagai adaptasi dari konsep “4 Sehat 5 Sempurna” yang lebih lama.

Program “Isi Piringku” juga memberikan solusi bagi individu yang tidak dapat mengkonsumsi susu dengan menyarankan alternatif sumber protein seperti daging, tahu, dan tempe, mengakui keberagaman toleransi makanan dan kebutuhan diet individu.

Rully menekankan bahwa mengadopsi diet sehat dan seimbang tidak hanya bertujuan untuk mengurangi berat badan, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. “Mengikuti saran dan program kesehatan merupakan langkah konkrit menuju kondisi masyarakat yang lebih sehat,” tutupnya.