Infonasional.com| Jakarta- Setelah lama menunggu jawaban surat dari Dirjen Planologi Kementerian LHK RI diJakarta,  akhirnya Datuk Datuk Lembaga Kerapatan Adat Luhak Kepenuhan Rokan Hulu Riau besok temui  Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI.

"Alhamdulillah kami baru tiba jakarta. Kami sudah menyurati Dirjend Planologi Kementerian LHK 2 kali. Tapi tak kunjung dibalas.Jadi kami konsultasi lagi ke Kementerian, sekaligu s sowan ke KPK RI, " ujar Datuk Dubalang Bustami kepada media ini Selasa (2/4/24).

Kuasa Hukum Lembaga Kerapatan Adat (LKA) Rokan Hulu Riau menyayangkan sikap KLHK,Kuasa Hukum Lembaga Kerapatan Adat (LKA) Rokan Hulu Riau Dr.Elviriadi  menyayangkan sikap Planologi KLHK.

"Kita tidak hanya berkirim surat, sudah ketemu berkali kali. Direktorat Planologi sudah tau persis apa yg terjadi dan isi surat dari Datuk Luhak Kepenuhan Rohul Riau. Kok tak kunjung di balas, " tanya dia heran

Rahmat pengurus Koperasi Timur Jaya yang ikut ke Jakarta juga menyatakan siap menghadapi Komisi Pencegah Rasuah itu.

"Kami pengurus koperasi merasa aneh, kok jawaban Tim Bank Rakyat Indonesia (BRI) pusat waktu turun ke Kepenuhan. Katanya Data KUR Kami di BRi Pasir Pangaraian tak ada. Jadi bagaimana nasib kami yang berhutang dengan Bank ini? " Kata Rahmat

Untuk itulah, besok tokoh tokoh dari Riau ini akan menghadap KPK RI.

"insyaAllah besok kita menghadap Mas Sulis KPK. Ini jelas ada indikasi pidana korupsi. Bagaimana Bank BRI Pusat tidak menemukan data KUR? Bagaimana kok ada penjualan tanah diareal HGU? Dan kok ada nama orang orang diluar Riau punya riwayat tanah di Rohul. Namanya dari Sabang sampai Merauke. Ini takkan kami biarkan. Kami usut tuntas dan kawal sampai ditindak tegas dan dihukum siapa pembuat onar, " pungkas tokoh Riau Dr.Elviriadi yang 6 tahun gundul pacul demi hutan tropis.