Infonasional.com | Opini - Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di toko bingkai Saudara Frame & Gallery, Senin (22/4/2024). Puslabfor menghabiskan waktu kurang lebih selama 1,5 jam di dalam toko yang berlokasi di Jalan Mampang Prapatan Raya, Jakarta Selatan. Dalam kurun waktu tersebut, Puslabfor diketahui telah menyisir seluruh lantai yang berada di dalam toko. Namun, mereka lebih banyak menghabiskan waktu di lantai basement karena titik api diduga berasal dari sana.

Di lain sisi, dari area basement, Puslabfor turut membawa sejumlah sampel yang diduga memiliki keterkaitan dengan peristiwa kebakaran. Sampel yang dibawa antara lain adalah mesin gerinda, arang sisa kebakaran, hingga cairan yang tersisa di lokasi.

“Ada beberapa sampel atau barang bukti yang diambil, mulai sisa pembakaran atau arang sisa kebakaran. Lalu mesin gerinda yang ditemukan di lokasi basement, yang berdasarkan keterangan saksi pada saat kejadian memang sempat ada aktivitas pemotongan atau penggergajian kayu,” ujar Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi di lokasi.

“Lalu, diambil juga sampel cairan yang tersisa di lokasi kebakaran, baik cairan maupun abu yang masih ada di TKP,” lanjut dia.

Beberapa sampel yang diambil, kata Yossi, akan dicek di laboratorium milik Puslabfor. Hasil dari pengecekan nantinya diharapkan bisa menjawab penyebab kebakaran yang terjadi.

“Untuk sampai tahap kesimpulan terkait apa penyebab kebakaran, perlu dilakukan dulu uji laboratorium. Kira-kira dua sampai tiga minggu baru keluar hasilnya,” imbuh dia.

Diberitakan sebelumnya, toko bingkai bernama Saudara Frame & Gallery terbakar pada Kamis (18/4/2024) sekitar pukul 19.40 WIB. Kebakaran diduga disebabkan karena alat kompresor yang digunakan untuk mengecat meledak. Banyaknya material yang mudah terbakar kemudian membuat api cepat merambat dan membesar.

Akibatnya, tujuh orang yang berada di lantai tiga toko terjebak dan tak bisa menyelamatkan diri. Tujuh korban yang terjebak lalu baru ditemukan keesokan harinya dalam keadaan tak bernyawa. Mereka ditemukan di salah satu ruangan di lantai dua bangunan. Selain itu, terdapat lima korban yang menderita luka-luka akibat kebakaran. Mayoritas dari mereka menderita luka bakar di sekujur tubuh, mulai dari wajah, tangan, dan kaki.